Naik kereta sendirian (1)

Source:dokumentasi pribadi

Subuh, pukul 05.00. Aku baru saja check-in di Stasiun Sukabumi dan langsung duduk manis di kursi kelas Ekonomi. Kalo aja ini bukan karena janjian sama dosen pembimbing tesis, mungkin jam segini aku masih asik ngulet di kasurku yang empuk.

Kemarin aku baru saja menghubungi dosen pembimbing II untuk menghadap sekaligus meminta tandatangan untuk persyaratan surat penelitian. Telat banget sebenernya, tapi daripada aku ditanya macem-macem saat penelitian ya mending dibikin sekarang. Alasan aku nunggak bikin surat penelitian sampe dua bulan lebih selain karena dosen pembimbing dan penguji yang sulit ditemui, aku juga lagi dalam kondisi pesakitan. You know lha...

Lembar revisi ini sebenarnya tinggal butuh tiga tandatangan dari satu dosen penguji dan semua dosbingku. Berhubung dosbing II ngajak ketemunya di Jakarta hari ini, aku inget kalo dosbing satunya lagi dan dosen penguji juga punya jadwal mengajar di tempat yang sama. Oh, semoga aku bisa ketemu dengan semuanya dan aku tinggal nyetak usulan penelitian hasil revisi yang nanti kupake buat bikin surat penelitian. 

Sebenarnya ide naik kereta ini muncul setelah teringat dengan perjalananku dengan mamah dan dua pegawainya ke Bogor untuk menonton Wiro Sableng di Botani Square. Nonton doang sampe ke luar kota, ya? Soalnya di Sukabumi nggak ada bioskop dan kota yang cukup sering disinggahi untuk nonton di bioskop ya di Bogor. Waktu itu kami naik kereta dari Sukabumi sampai di Paledang, stasiun kecil yang bersebelahan dengan Stasiun Bogor. Beruntung aku cukup hapal dengan area Stasiun Bogor karena pas jaman diklat prajabatan itu aku ditempatkan di Bogor dan Jakarta. Tentu saja transportasi andalanku adalah KRL dan juga ojek daring. Berbekal ide dan pengalaman jaman dulu, akhirnya aku berada disini. Duduk di kursi kelas Ekonomi dengan santai sambil main Love and Producer. Hahaha, subuh-subuh udah kencan sama karakter LnP! 

Aku menyadari gerbong yang kunaiki ini cukup sepi, bahkan aku duduk sendirian dan hanya berhadapan dengan kursi kosong. Salah satu impianku terwujud akhirnya, bisa duduk sendirian tanpa diapit dengan orang lain! Mungkin karena keberangkatan aku ini adalah keberangkatan subuh jadinya sepi. Mungkin. Tapi begitu sampai di stasiun berikutnya, ada seorang cewek duduk di depanku dan asik memainkan hapenya dan kakinya diselonjorin ke kursi sebelahku yang kosong. Aku sih cuek aja, yang penting itu kaki gak pindah ke paha aku gitu. Hahahha!

Tak lama, kereta mulai melambat. Jam sudah menunjukkan pukul 07.15 di hapeku. Setelah tadi sempet tidur ayam, akhirnya aku merenggangkan badan lalu bergegas untuk keluar dari kereta. Begitu aku keluar, aku langsung jalan ke gerai Roti'O di dekat stasiun untuk membeli roti dan air mineral untuk dimakan entah kapan.

To be continued...


Posting Komentar

0 Komentar