![]() |
source: https://ak3.picdn.net/shutterstock/videos/12270185/thumb/1.jpg |
Untuk pertama kalinya, aku gak pergi jalan-jalan ilegal pas praktek lapangan dan lebih enak tinggal di wilayah sendiri. Wah tumben?
Ini terjadi saat praktek lapangan di Kabupaten Subang. Keknya gacha-ku lagi mujur karena ditempatin di kelurahan di pusat kota, bukan di desa. Walaupun kelurahannya agak pinggir, jika ingin pergi ke pusat kota bisa ditempuh dengan jalan kaki saja karena saking dekatnya. Cuman sayangnya, kami diwajibkan untuk ikut upacara bendera di setda kabupaten pas hari-hari penting kek hari senin sama tanggal 17. Hadeh, males apaaaa. Walaupun begitu, soal makanan pun nggak repot. Ada minimarket dekat kelurahan dan warung milik warga yang cukup lengkap. Gak bakalan pusing kalo mau cari cemilan.
Alasan pertama aku betah gak kemana-mana, karena sebagian besar teman-teman kelompokku ini emang nggak doyan jalan-jalan. Anak rumahan lah gitu. Meskipun ada satu-dua orang yang demen pergi keluar kabupaten tapi nggak ngaruh ke yang lain. Alasan kedua, fasilitas umum seperti kolam renang di kelurahan itu pun dijamin gratis sama pak Lurah yang merupakan kakak alumni kami. Keren gak tuh? Mau pergi berenang tinggal masuk doang, mana lokasinya deket banget sama rumah induk semangku, kolam renangnya juga mayan bagus. Sebenernya mau bayar pun gak masalah karena tarifnya juga murah waktu itu. Kalo gak salah inget sih, harga tiketnya Rp.5000,-. Gak begitu mahal.
Alasan ketiga, induk semang tempat rekan kelompok yang cowok ni ramah banget dan suka ngajakin anak-anak induk semangku buat ngaliwet. Walaupun harus di antar-jemput sama para cowok dengan sepeda motor, tapi kami yang hanya bertiga ini seneng banget diajak makan-makan. Ada nasi liwet, ayam bakar, ikan bakar, lalapan, dan tentu saja jengkol pete! Mantul pokoknya!
Alasan keempat, suasana rumah induk semangku yang berasa seperti rumah sendiri. Induk semangku hanya dua orang: seorang ibu dan seorang nenek. Rumahnya bagus, mengingatkanku dengan rumah sendiri. Di sana induk semang hanya menerima uang listrik dari kami, sementara uang makan dipegang sama kami sendiri dan dipersilakan memasak sendiri. Jadinya di rumah berasa kek lagi ngekost deh. Hehehehe.
Dengan empat alasan tadi, udah jelas alasanku dan teman-teman kelompokku yang lebih demen tinggal di wilayah sendiri daripada jalan-jalan ilegal. Lagian kalo mau keluar kabupaten, mau kemana? Ke Bandung? Ke Jakarta? Bosen dong. Lagian juga beresiko tinggi kena "razia" petugas pos kabupaten atau ada yang jadi mata-mata dadakan di jalan. Huhuhuuuu...
0 Komentar