![]() |
Source: 4muda.com |
Seringkali aku suka heran sendiri. Tiap ada paket ke rumah, pasti selalu nyasar. Bukannya dikirim ke rumah, tapi malah dikirim ke klinik kebidanan yang jaraknya sekitar empat blok dari rumah sendiri Kok gitu ya?
FYI, di kompleks perumahan tempatku tinggal, mamaku memiliki dua tempat praktek bidan. Satunya tempat praktek bidan di rumah keluarga dan satunya lagi adalah sebuah klinik kebidanan bernama sama kek di rumah. Katanya sih, anak buahnya mama ini sering sekali mendapatkan paket karena sering berbelanja online. Tidak hanya itu, mereka pun senang order makanan maupun transportasi daring dengan menggunakan alamat klinik serta keterangan nama kliniknya. Jadi, sepertinya para petugas paket maupun driver transportasi daring sudah hapal jika ada kiriman atau pesanan dari "Bidan Fitri" (nama mamaku), pasti akan diarahkan ke klinik, bukan ke rumah.
Hal ini tentu saja membuatku meringis sendiri. Entah merasa malu atau malah pengen ngakak, saat aku mendapatkan paket ataupun akan memesan sesuatu menggunakan aplikasi transportasi daring, pasti sampenya ke klinik. Padahal aku sudah menulis alamatnya panjang dan lengkap beserta kode posnya segala, tapi selalu berakhir nyasar. Sepertinya kurir yang bener-bener datang ke rumahku itu bisa dihitung dengan jari, saking langkanya. :'))))
Hal itu terjadi lagi hari ini. Aku mendapatkan telepon dari kurir pengantar paket kalo sepeda motor yang kukirim dari Bandung sudah sampai di Sukabumi pagi ini. Karena senang, aku sampe bela-belain kabur dari kantor buat pulang ke rumah. Ayolah, aku mau menyambut Ndut (nickname sepeda motorku karena ukurannya yang gede dan menyesuaikan sama yang punya //heh) yang sudah lama merantau di kota orang, wakakak. Sudah kutunggu dengan sabar di rumah, tapi kok agak lama ya? Akhirnya si kurir menelpon dan memastikan alamat Bidan Fitri yang dimaksud. Karena udah pengalaman nyasar, aku pastiin ke kurirnya untuk berhenti di rumahnya, bukan di kliniknya.
Ternyata gak semudah itu sodara-sodaraaaa....
Ditunggu cukup lama di teras rumah membuatku curiga. Benar saja, setelah aku buka pagar dan keluar, aku melihat mobil kurir berhenti di depan klinik! Aku hanya bisa ketawa miris sambil melambaikan tangan ke arah kurir yang tampak bingung-bingung. Setelah melihat aku, akhirnya mobil itu berjalan sampai ke depan rumah. Setelah serah terima barang, kurirnya nyeletuk ke aku.
"Bu, yang disana juga Bidan Fitri namanya. Saya kira ibu disana."
Aku membalasnya dengan terkekeh pelan. Sudah biasa kek gini, kang. Heheheh.
P.S: Aku sempet nanya ke mamaku, kenapa paket maupun orderan pasti pada nyasar ke klinik. Ternyata mamaku cerita gak cuman paketku doang yang nyasar, paket tetangga juga sering nyasar kesitu dan bakalan diambil sendiri sama yang punya. Secara gak langsung, klinik jadi terkenal karena sering jadi tempat singgah paket!
0 Komentar