Kenangan Akar Wangi

Source: 8villages.com

Malam ini aku baru saja membuka laci meja belajarku untuk mencari buku saku bergambar Burapha University dan tak sengaja menemukan tempat pensil akar wangi yang kujadikan sebagai tempat menaruh buku tabungan lama. Meskipun tampilan luarnya sudah agak kusam, wangi khas akar wangi itu masih ada.

Tempat pensil itu kubeli saat tahun 2015, tepatnya saat aku melaksanakan praktek lapangan di Kabupaten Garut. Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang yang menjadi lokasi praktek dari kelompokku ini merupakan desa penghasil akar wangi yang sangat terkenal. Kami yang belum tau akar wangi itu apaan pastinya bingung dan akhirnya diceritain sama salah satu aparat desa ketika jam istirahat kantor.

Kalo yang kubaca di wikipedia, akar wangi ini sejenis rumput yang berasal dari India. Akarnya yang harum ini dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan tangan dan juga sebagai wewangian. Di Indonesia, akar wangi hanya ada di Garut, terutama di desa ini. Aku pun terpana, potensi desa ini luar biasa banget ya, pikirku gitu. Menurut cerita dari aparat desa ini, harga ekstrak akar wangi yang asli itu harganya berkisar antara ratusan ribu hingga jutaan! Kami yang berniat untuk membeli mulai lemas setelah denger harganya. Hiks!

Meskipun begitu, aparat desa memberitahukan kami tentang usaha kerajinan akar wangi yang ada di wilayah desa ini. Akhirnya kami pergi ke tempat usaha kerajinan itu yang ternyata deket banget sama rumah induk semang. Hanya masuk gang kecil ke arah belakang rumah dan sampailah ke rumah usaha kerajinan itu. Di saat itu sedang tidak ada kegiatan pembuataan kerajinan karena udah pada pulang, jadi yang kami temui hanyalah sang pemilik rumah.

Saat bertamu, pemilik rumah mempromosikan produk-produk akar wangi yang telah jadi. Mulai dari tas, kipas, tempat pensil, tempat tisu, bahkan taplak meja. Sebenernya masih banyak lagi namun yang tersisa tinggal produk yang kusebutin tadi. Harganya juga terjangkau dengan kelipatan lima ribu rupiah. Bahkan kalo kita punya ekstrak akar wangi, bisa disemprotkan ke barang-barang atau akar wangi itu sendiri biar wanginya makin keluar. Wow! Karena suka sama wanginya, aku pun membeli tempat pensil dan kipas kecil sementara teman-teman lain ada yang membeli tas maupun taplak meja, bahkan ada yang nulis kontak si pemilik rumah kalo-kalo mau pesen produk akar wangi lagi.

Wah, berarti tempat pensilku ini udah mau berumur 4 tahun ya? Tapi wanginya masih ada lho! Hanya satu yang kusesalkan, belum sempat beli ekstrak akar wangi karena harganya. Keknya kudu nabung dulu deh, hehehehe.

Posting Komentar

0 Komentar