[One-shot] Kizuna


[One-shot]

[Housoku Kai x Kazamatsuri Kouri]


Malam di kawasan Hikarigaoka tampak sepi dan lenggang. Begitu juga di Housoku Detective Agency, sebuah ruko yang menjadi kantor sekaligus rumah bagi Housoku Kai. Tuan rumah itu belum terlelap meski jam sudah menunjukkan jam tengah malam dikarenakan baru meminum secangkir kopi hangat yang langsung diminum sekali teguk. Untuk mengisi waktu agar cepat mengantuk, dia pun mengecek tabletnya dan membaca artikel dari sebuah situs berita. Matanya menyipit ketika sebuah artikel terbaru muncul. 

Misteri kematian sadis pemilik toko Windparty: bagaimana kelanjutan proses penyelidikan oleh polisi? 

"Sial, belum ada perkembangan dari polisi ya." gumam Kai pelan. Jarinya membetulkan posisi kacamatanya dan menoleh ke arah foto di mejanya. Sebuah foto berukuran 4R itu menampilkan Kai bersama dengan sepupunya, Kazamatsuri Kouri di depan toko Windparty. Toko itu adalah toko alat musik dan studio yang dirintis oleh Kouri sendiri setelah lulus kuliah magister. Dilihatnya ekspresi sepupunya yang tampak ceria di dalam foto itu dan Kai ikut tersenyum sekilas.

Namun senyum di wajah Kai menghilang kemudian. Dirinya kembali mengingat kasus yang menimpa Kouri. Pembunuhan sadis yang menimpa Kouri membuat Kai marah besar dan ingin mengutuk pelakunya. Sama seperti yang dilakukan olehnya saat kematian tunangannya, Sugiyama Yuri akibat penyerangan massal oleh orang tidak dikenal. Namun entah kenapa, kasusnya Kouri berdampak sangat besar bagi Kai secara mental.

Mungkin secara silsilah keluarga, Kazamatsuri Kouri adalah adik sepupu dari Housoku Kai. Namun hubungan Kouri dan Kai sudah seperti saudara kandung yang sesungguhnya. Sejak kedatangan Kouri di Tokyo untuk menempuh pendidikan tinggi, Kai menyambutnya dengan tangan terbuka dan membantunya ketika dia butuh bantuan. Bisa jadi karena Kai tidak memiliki saudara kandung sehingga menganggap Kouri sudah seperti adik kandungnya sendiri.

Kepergian Kouri yang tiba-tiba dan mengenaskan ini membuat Kai sedih dan serba salah. Selama ini, Kouri tidak pernah bercerita secara gamblang dengan kondisinya saat ini pada Kai. Detektif itu memiliki firasat jika pemilik toko Windparty itu mengalami sesuatu yang buruk, namun saat ditanya, jawabannya selalu kata 'tidak apa-apa' dan 'jangan khawatir' darinya. Setelah Kouri meninggal, yang tersisa hanyalah semua misteri yang akan menggiring Kai ke sebuah alasan. Alasan kenapa Kouri menjadi korban pembunuhan. Setiap Kai mencoba untuk menyelidiki kasus ini dengan dibantu oleh Kazuya, detektif yang juga rekan terdekatnya, hatinya terasa nyeri. Detektif yang terkenal dengan stoic-face-nya ini baru kali ini terlihat emosional.

"Aniki, kurasa sebaiknya kasus ini diserahkan sepenuhnya ke kepolisian. Aku mengkhawatirkan keadaanmu." begitu kata Kazuya ketika Kai mulai emosi di setiap penyelidikan. Tentu saja, Kai tidak akan mau. Baginya, dia harus mengetahui apa yang sudah terjadi dengan Kouri dengan mata kepalanya sendiri. Namun, sebuah kejadian supranatural dialami oleh Kai dan mempertemukannya dengan Kouri dalam wujud 'raga halus'. Wujudnya masih sama seperti saat Kouri hidup sebagai manusia, hanya saja matanya tampak kosong dan kulit tubuhnya yang lebih pucat. Satu kalimat dari Kouri saat mereka bertemu saat itu...

"Gue emang belum saatnya mati, Kai. Selain itu, perasaan lo itu yang bikin gue tetap bertahan disini."

Kai melepas kacamatanya dan mengucek matanya yang berair setelah mengingat serangkaian kejadian dari awal hingga akhir sejak tadi. Kai beranjak dari kursi dan berjalan ke kamar mandi untuk membilas wajahnya dengan air dan menggosok gigi. Saat di kamar mandi, Kai menatap bayangan dirinya yang terpantul di cermin. Bayangan itu seakan-akan berbicara pada Kai melalui matanya.

"Lo terlalu dikuasai dengan perasaan lo sendiri, Kai. Gak nyangka lo selemah ini."

Kai menghela napas panjang. Rasanya malu, namun harus diakui jika dia saat ini dalam posisi lemah, bahkan lebih lemah daripada saat dirinya kehilangan tunangannya. Setelah tuntas, Kai pergi ke kamar dan merebahkan tubuhnya di atas tempat tidurnya. Sambil menatap langit-langit, Kai berharap kejadian supranatural itu terjadi agar bisa menemui Kouri lagi. Kangen? Bisa jadi...

~000~






Posting Komentar

0 Komentar