Meet up sama sepupu!

Source: dokumentasi pribadi

Aku dan sepupuku ini adalah sepupu jauh. Aku domisili di Sukabumi sementara dia di Singaraja, Bali. Meski kami pernah sama-sama kuliah di area Bandung Raya, bukan berarti kami bisa ketemuan dengan mudah. Setelah bertahun-tahun lamanya, akhirnya kami bisa ketemuan di sebuah mall bergengsi di Jakarta.

Setelah CF berakhir, aku pergi ke Kota Kasablanka, salah satu mall paling terkenal di Jakarta karena aku udah janjian sama sepupuku buat ketemuan disana. Tujuanku yang sebenarnya sih hanya sekadar meet up untuk mengisi waktu sebelum pulang, namun sepupuku mendesak agar aku reschedule jadwal travelku menjadi besok pagi. Awalnya sih aku masih enggan gitu, tapi akhirnya aku setuju setelah sempat diskusi internal sama keluarga di rumah. Ya gimana, aku kan kudu ngabarin orang rumah kalo aku pulangnya telat tho?

Ya benar saja, aku sampe disana sekitar jam 6 sore. Untukku yang otak deadliner dan juga terbiasa pake ojol, kepepet-kepepet gitu udah biasa dan kupikir ketemuannya palingan jajan yang simpel setelah itu pulang. Tapi ternyata aku nunggu di mall itu sekitar sejam lebih karena sepupuku kejebak macet! Akhirnya kami bisa ketemu juga sekitar jam tujuh lebih di sebuah gerai donat -- entahlah jam tujuh lebih berapa, intinya sih udah mau mepet jam 8 malam. Untung saja aku udah reschedule jadwal keberangkatan, jadinya aku santai. Coba kalo nggak? Ketemuan kagak, telat berangkat pun iya.

Akhirnya aku dan sepupuku berjalan mencari makan malam di Kokas -- singkatannya Kota Kasablanka -- dan akhirnya kami memilih sebuah restoran Jepang. Sebenarnya sih menu khas Jepangnya itu-itu saja, tapi yang membuatku kagum sekaligus katro adalah adanya bir di menu! Ada beberapa bir dari dua merek terkenal, Heineken dan Bintang, otomatis aku pengen nyobain gitu. Selain karena emang udah cukup umur banget, aku lagi kepengen nyoba minuman bir kek Fuyushima Anzaki, karakterku. Akhirnya aku nyoba untuk memesannya, namun sayangnya otak warasku ngasih komando buat milih bir yang alkoholnya rendah atau malah cenderung 0%, jadinya dipilihlah bir Bintang Radler rasa lemon. Yep, batal deh belagunya, huhuhu.

Cieeeee yang minum bir 

Makanan yang dipesan juga biasa seperti sushi dan ramen. Minumannya pun hanya ocha dan juga bir yang nggak bikin mabuk banget. Tapi berhubung semua makanannya mengandung karbohidrat semua, aku langsung ngerasa begah. Begah tapi tergoda buat dimakan! Ya udah deh, lupakan diet, mari kita makan sama-sama!

Selesai makan, sepupuku ngajakin jalan-jalan cari aksesoris sekaligus nonton film di bioskop. Waktu itu aku nyaranin nonton Gundala aja karena aku belum pernah nonton dan dia pun setuju. Setelah keliling-keliling nyari aksesoris dan pesan tiket, akhirnya kami menunggu di ruang tunggu bioskop sambil melihat anak-anak yang sedang bermain disana.

----------------------------

Jam 12 malam, kami keluar dari ruang bioskop dengan ekspresi yang beragam. Mulai dari ekspresi ngeri maupun ekspresi terperangah karena kesan film yang kami tonton waktu itu. Begitu keluar dari bioskop, sepupuku memesan taksi daring dan akhirnya kami pulang ke apartemen sepupuku.

Sesampainya di kompleks apartemen, aku cukup tertegun ketika melihat bangunannya. Entah karena efek film yang kutonton tadi atau emang bangunannya sudah cukup tua sehingga koridor apartemen itu terkesan seram di mataku. Untungnya suasana itu tidak berlanjut ketika masuk ke dalam kamarnya sepupuku. Suasananya nyaman, namun sayang aku tidak bisa tidur nyenyak karena teringat dengan jadwal travelku yakni jam 4 pagi. Saat itu, kami masih sempat mengobrol beberapa hal, mulai dari soal harga apartemen, soal kerjaan, hingga hal-hal ringan selama sejam. Pas jam setengah empat, barulah kami berpisah di parkiran apartemen tepatnya saat aku naik taksi daring menuju Plaza Kuningan. 

Aku benar-benar berterimakasih pada sepupuku yang sudah mengajakku jalan-jalan bareng. Meski hanya sebentar, pertemuan ini cukup berkesan buatku setelah hampir sekian lama kami tidak bertemu karena jarak dan waktu. Moga nanti bisa jalan-jalan lagi ya! XD

Posting Komentar

0 Komentar