Cobain nulis novel chat!

source: id.joylada.com

Novel chat? Apa tuh?

Aku sendiri juga gak ngerti awalnya beberapa tahun yang lalu -- tepatnya ketika aku membuat akun di aplikasi Joylada, sebuah aplikasi kepenulisan yang bisa diakses melalui ponsel pintar. Ada dua jenis format novel yang disuguhkan disini, dimulai dari format biasa hingga format novel chat. Saat pertama kali kubaca sebuah cerita random dengan format novel chat, bentuknya ya seperti sebuah laman chatting gitu. Hebatnya lagi, di dalam suatu novel pun bisa menggunakan dua format itu sekaligus, misalnya saja chapter pertama menggunakan format biasa, sementara chapter selanjutnya menggunakan format novel chat.

Apakah aku ngerti cara pakenya? Nggak sama sekali. Huhuhuhu.

Akun Joylada milikku dulu diisi dengan prolognya Aldiana - The Stories -, namun tampaknya aku sudah menghapusnya dari sana atau malah kehapus sendiri karena udah lama banget nggak kesana. Bertahun-tahun setelahnya, akhirnya aku kembali membuka akun ini di tahun ini karena aku teringat satu hal: aku pengen cobain bikin cerita dengan format novel chat.

Yang jadi pertanyaan, kok baru kepikiran sekarang ya? Bisa dibilang, aku punya ide dadakan dimana bikin cerita random tentang cuap-cuap di sebuah group chat. Yah, kek group chat-nya suatu divisi perkantoran atau malahan suatu keluarga. Mulai deh kepikiran, keknya ada deh aplikasi kepenulisan yang punya format kek gini lalu akhirnya keingetan Joylada. Wahahahaha! I'm back, baby!

Pas dicek, nama akunku disana masih pake penname jadulku. Ya udah deh aku edit sedikit dan akhirnya menggunakan penname yang sekarang. Kerennya lagi, sekarang akunku sudah ada tanda centangnya juga! Dari seluruh akun yang kupunya, baru disini yang ada centangnya. Heheheh, bangga dong!

 Lalu cerita apa yang mau disuguhin? Ya tentu saja sesuai dengan tujuanku saat ini yaitu membuat cerita dengan format novel chat. Setelah sempat capcipcup, akhirnya aku memutuskan untuk membuat sebuah cerita non-canon dari Aldiana - The Stories - itu sendiri, yaitu Genk Kahiji yang berkisah tentang cuap-cuapnya para pegawai kelurahan di universe ATS di dalam group chat. Agak random dan spontanitas karena terinspirasi dengan cuap-cuap khas gc sebuah divisi perkantoran mulai dari soal kerjaan hingga soal pribadi. Genre yang kupasang disitu maksimal dua genre, yaitu drama dan komedi. Kenapa drama? Ya, karena emang isinya penuh drama (katanya). Lalu kenapa komedi? Ya, karena gaje aja gitu. //heh

Aku pun nyobain nulis dengan format itu melalui ponselku. Ternyata asik juga, berasa lagi ngetik chat beneran palingan bedanya bisa diedit gitu dan bisa nambahin gambar GIF biar feel-nya kek sebuah laman chat beneran. Akhirnya jadi ketagihan deh bikin cerita dengan format begitu dari kemarin. Wakakakak!

Nah, aku pun coba baca cerita lain dengan format ini. Setelah kubaca beberapa, ternyata format ini bisa digunakan kalo penulisnya menggunakan teknik one-liner alias hanya mengutamakan percakapan antar karakternya dan meminimalisir keterangan yang terjadi di lingkungannya. Yah, kek naskah skenario buat drama gitu sih. Begitu simpel dan gak bakalan pusing buat menerangkan apa yang terjadi di sekitarnya dengan gaya bahasa yang nyeni. Tapi buat yang kebiasaan menulis ala literature yang berprinsip 'show, don't tell', format ini mungkin agak membosankan karena sulit ngebayangin apa yang terjadi dengan karakter dan lingkungannya. Tapi ada kok cerita yang menggunakan format novel chat tapi penulisannya tetap menggunakan literature. Yah, balik lagi ke masalah selera tiap penulis sih ya.

 Lalu bagaimana denganku? Yah, aku bakalan tetap mencoba untuk membuat cerita dengan format kek gini. Kalo udah lihat sih, bisa saja aku mix-and match sama format biasanya. Untuk sekarang, yang lagi kubuat adalah cerita Genk Kahiji. Jangan lupa like, rate sama komentarnya juga ya! //mendadakpromo

Posting Komentar

0 Komentar