Hal-hal yang patut diperhatikan saat membuat suatu karya


Selama di rumah, aku paling suka menonton TV. Bukannya menonton sinetron atau apapun itu, melainkan aku menonton suatu channel TV luar yang menayangkan acara kompetisi kuliner seperti MasterChef, Spring Baking Championship, Big Time Bake, dan lainnya (coba tebak, channel apa itu?). Tidak hanya acara kompetisi, aku juga menonton acara dokumenter kuliner ataupun hal lain disana. Apakah aku tertarik dengan dunia kuliner atau hal lain di luar gegambaran atau kepenulisan? Sebenarnya bukan hanya itu, tapi ada hal lain yang paling krusial dan selalu kutemukan di seluruh acara ini. Hal ini sangatlah universal, tidak hanya penting saat kompetisi namun juga ketika kita memiliki proyek--baik proyek pribadi maupun proyek bersama. Lalu aku juga menyadarinya setelah mengikuti kompetisi gambar, baik kompetisi berskala besar maupun hanya sekadar senang-senang seperti art challenge

Kali ini aku akan coba merangkum hal-hal yang patut diperhatikan saat membuat suatu karya baik saat mengikuti kompetisi ataupun sedang membuat proyekan pribadi. Ini tidak hanya sebagai sharing lho ya, tapi juga jadi pengingat untukku karena aku sering banget khilaf. So, cekidot!

---------------------------------------------

1. Perencanaan konsep

Ini hal dasar yang gak boleh dilewatin. Gak ada tuh yang namanya let it flow tanpa rencana. Kamu mau bikin apa? Siapa objeknya? Bagaimana posenya? Semuanya harus bisa dipikirkan dengan sebaik-baiknya--apalagi di saat kompetisi dituntut harus cepat dan tepat. Aku suka lihat di acara kompetisi di TV kalo para kontestan itu akan menjelaskan mereka akan membuat apa dan bagaimana prosesnya. Begitu juga dengan kita saat membuat suatu karya, konsep itu membantu kita untuk memvisualisasikan apa yang akan kita buat dan bagaimana hasilnya nanti. 

Hal ini memang tidak gampang karena perlu ide-ide kreatif yang tergambar di pikiran kita. Cara terbaik untuk mendapatkan ide-ide itu adalah sering mencari referensi dari media apapun, seperti buku, TV, internet, bahkan dari lingkungan kita sendiri. Dari situ, kita bisa menerapkan metode mix and match saat membuat suatu konsep versi kita.

Misalnya saja saat mengikuti lomba gambar bertema Hari Kemerdekaan Indonesia setiap pertengahan bulan Agustus, mau bikin gambar yang seperti apa sih? Setelah kuperhatikan lebih jauh tentang lomba dengan tema ini, gambar seseorang dengan menggunakan seragam ala pejuang dengan membawa bendera sembari berpose hormat itu udah terlalu mainstream

Jadinya gimana dunk? 

Akhirnya banyak yang mengambil konsep perlombaan 17 Agustusan atau kegiatan lain yang dilaksanakan di tanggal segitu. Karena beragam, jadinya banyak gambar-gambar yang bervariatif berdasarkan referensi masing-masing. Mereka dapet referensi dari mana tuh? Bisa aja dari kenangan masa kecil mereka atau dari keluarganya. Soal menang atau nggak, itu keputusan juri yak. Tapi setidaknya kualitas gambar bisa naik dan nggak terpaku dengan satu konsep mainstream.


2. Mengenal alat, bahan, dan teknik yang akan digunakan

Tak kenal maka tak sayang, ini peribahasa udah sering banget kita dengerin apalagi kalo ketemu sama sesuatu yang baru. Yap, dalam membuat suatu karya, kita harus tau apa yang bakalan kita gunakan. Misalnya saat kita akan membuat gambar bunga, kita harus pake alat dan teknik apa biar gambarnya itu bener-bener berbentuk bunga? Seperti itu perumpamaannya.

Pengenalan ini tidak hanya bertujuan agar hasilnya sesuai dengan konsep yang sudah kita buat sebelumnya, tapi bisa jadi semakin meningkat. Hal itu dikarenakan kita sudah menguasai alat, bahan dan teknik yang digunakan dengan sepenuhnya. Namun jika belum dikuasai dengan baik, pake alat, bahan dan teknik apapun bakalan terkesan biasa aja.

Contohnya kek gini nih, banyak newcomer digital artist menganggap kalo pake pen tablet--apalagi display tablet kek Wacom Cintiq-- itu hasil gambarnya bakalan 'ndewo' banget. Ada lagi yang menganggap kalo pake software Clip Studio Paint itu pasti gambarnya pro. Karena dua stereotip gini, akhirnya ada yang berusaha untuk bisa mendapatkan dua alat itu dan begitu dicoba, ternyata hasilnya ya begitu aja. Gak ada bedanya sama karya mereka yang sebelumnya. Akhirnya mereka kecewa dan rugi bandar deh.

Salahnya dimana dunk? 

Nggak salah kok, cuman ya karena belum kenal aja sama tiga elemen yang kusebutin itu. Kek pake software CSP itu harus dipahami dulu fitur-fitur di dalamnya, tampilannya kek gimana, fungsi-fungsinya seperti apa. Begitu paham, barulah bisa dimanfaatin hingga menghasilkan karya yang gemilang. Lalu kalo pen tablet dan sejawatnya itu juga harus diperhatikan cara penggunaan dan penyimpanan alat yang baik biar gak cepat rusak. Lalu teknik yang digunakan juga harus dipelajari dulu dan dipraktekkan biar makin gape.

Di zaman sekarang yang akses teknologinya udah kemana-mana, nyari tutorial itu tuh gampang banget. Mau cari tutorial yang dasar sampe level pro udah ada disana. Mau sekadar otodidak atau ikutan webinar juga bisa. Tutorial-tutorial ini yang bakalan ngebantuin kita buat kenalan sama alat, bahan dan teknik yang mau kita kuasai. Begitu udah kenal, dijamin bakalan cepet impruv! 

3. Manajemen Waktu

Konsep udah oke, trus udah kenal sama 'alat tempur' kita, lalu apa lagi? Ada lagi nih satu hal yang paling penting--malahan sangat penting karena kalo gak jago menguasai yang satu ini, dua hal di atas jadi sia-sia. Apa itu? Itu adalah Manajemen Waktu

Manajemen Waktu itu dimana kita harus bisa mengatur kapan kita harus membuat konsep, kapan harus melakukan brainstorming, kapan harus memulai pengerjaan, dan kapan deadline-nya yang harus dipatuhi. Hal ini paling krusial, terutama saat berhadapan dengan sebuah kontes, komisi, dan juga penerbitan suatu karya seperti menerbitkan webcomic di salah satu penerbit. Hal ini dilakukan agar hasil karya menjadi maksimal dan juga kita merasa nyaman saat pengerjaan karena fokusnya tidak terbagi kemana-mana. 

Kita butuh banget sama manajemen waktu karena kita menyadari bahwa dalam satu hari, kita tidak hanya berkutat pada karya kita. Kita punya kehidupan pribadi yang lebih penting seperti jam istirahat, makan, ibadah dan hal-hal lainnya yang gak bisa ditinggalkan. Sebagai contoh, aku mau ngikutin kontes gambar yang bertema A, memakai karakter B dan waktu pengerjaan selama tiga minggu. Karena aku bukanlah full-time illustrator, aku harus membagi waktuku antara persiapan gambar kontes dan juga pekerjaan utamaku. Butuh sehari-dua hari untuk mengenal karakternya dan temanya, dan hari selanjutnya memulai sketsa hingga gambar jadinya. 

Terdengar mudah ya? Ooooh, belum tentu.

Seringkali ada kejadian tak terduga yang bisa membuat pekerjaan kita terhambat lho! Misalnya saja ada tugas di luar pekerjaan rutin yang gak bisa ditinggalkan, alat yang mengalami kerusakan mendadak sehingga butuh diperbaiki, atau bahkan kondisi kesehatan kita nge-drop. Makanya, manajemen waktu ini bertujuan untuk meminimalisir delay akibat kejadian gak terduga tadi. Yah, minimal udah dikerjain gitu dikit-dikit, jadinya pas deadline gak kelabakan. Gitu ceritanya~

Btw, kalo pake teknik SKS alias Sistem Kebut Semalam is A BIG NO-NO yah! Seringkali memang suka ada 'keajaiban' menjelang waktu habis, namun hal kek gitu gak mungkin selalu ada. //ceilahbahasanya. Yah, kalo SKS gitu, kita maksain diri kita sendiri dan hasilnya pun belum tentu sesuai dengan ekspektasi. Jadi, lebih baik atur waktu yah!

-------------------------------------------

Yeah, mungkin segitu dulu hasil rangkuman setelah direcokin berbagai acara kompetisi di sebuah channel TV. Semoga bisa jadi pencerahan juga buat kita semua--termasuk aku yang doyan prokras //ye-- dan bisa membuat karya-karya yang oke punya. Mungkin kalo ada tambahan, bisa ditambahin lagi nanti. :D 

Posting Komentar

3 Komentar

  1. Halooo Anko! Mampir ke sini trus banyak ikemen. Hihihi. Kangen deh gambar-gambar, jadi inget soalnya dulu pernah pengen banget jadi komikus. Tapi sekarang udah enggak sih, kadang sirik aja sama yang masih semangat gambar dan gambarnya bagusss.... kayak di sini, isinya gambaran sendiri semua, keren hahaha.

    Sesungguhnya, di dalam hal proyekan saat ini, aku bahkan nggak sampai poin "ikut kompetisi" hahaha. Mungkin karena kalau manajemen proyek yang kompleks gitu, jadinya malah kurang semangat duluan ya. (maklum anaknya kurang kompetitif). Jadi, buatku sekarang yang penting adalah nulis tiap hari, terlepas dari ikut kompetisi atau lainnya. Itu proyek pribadi yang terdekat.

    Salut mbaknya masih bisa ikut kompetisi meskipun sibuk dengan pekerjaan. Semoga lancar dalam semua proyek pribadinya yaaa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo kak Mega! Makasih udah mampir! Disini emang banyak suguhan ikemen untuk memanjakan mata. Heheheh :D

      Jadinya proyekan pribadi biar produktif tiap hari ya, kak. Itu juga keren banget lho! XD
      Makasih atas doanya, kak. Begitu juga untuk kak Mega, moga lancar dan makin produktif berkarya juga :D

      Hapus
  2. Ini reminder yang bagus banget, 3 poin yang paling krusial huhu semoga kita bisa terapkan dengan baik selalu ya! Thanks for sharing ^_^

    BalasHapus