serba-serbi coloring styleku

Aku bertekad dalam hati, aku harus bisa membuat gambar yang benar-benar totalitas dan gak sekadar gambar karakter saja. Tekad itu muncul setelah aku mengevaluasi artwork aku pas tahun-tahun sebelumnya. Tahun 2019 emang lagi kacau jadinya gambar yang kubuat lebih banyak berupa gambar setengah jadi. Bisa dibilang cukup sulit menemukan gambar yang memang benar-benar totalitas dan hasilnya memuaskan.

Di awal tahun 2020, aku mempelajari banyak hal dalam urusan pewarnaan digital. Berkat rasa kepo dan juga rasa ngiri yang tinggi terhadap teman-temanku yang lebih sukses dan gambarnya dinotis banyak orang di medsos, akhirnya aku mempelajari salah satu aspek dalam ilustrasi itu. Ada yang beranggapan kalo aku tuh seperti meremehkan hal fundamental seperti konsep dan anatomi karena terlalu berfokus pada pewarnaan, tapi hal itu kembali ke urusan masing-masing. Aku sendiri belajar pewarnaan karena aku menyadari kalo pengetahuanku soal pewarnaan masih kurang jika dibandingkan dengan pengetahuan fundamental dalam menggambar.

Berkat mempelajari dan mempraktekkan cara pewarnaan yang kudapat dari tutorial atau praktek langsung dari seseorang, akhirnya aku memiliki empat style pewarnaan dari berbagai aplikasi grafis yang kugunakan. Kek gini:


Gambar dengan pewarnaan ala watercolor ini kupelajari dari tutorial yang dibuat oleh temanku, konijnsate. Teknik yang hanya bisa digunakan di CSP ini merupakan sebuah jawaban yang paling dinanti karena aku punya tools yang dimaksud olehnya tapi aku nggak tau cara make yang bener kek gimana. Berkat dia, aku jadi paham cara pakenya.

Aku udah coba dengan menggunakan gambar pairing favoritku saat ini, Anzaki dan Yuuki. Hasilnya sangat memukau, persis seperti watercolor aslinya. Cuman sayangnya, aku masih jarang memakai CSP sehingga gambar dengan teknik pewarnaaan kek gini jadi jarang-jarang.


Kalo gambar yang ini karena terinspirasi dari artist panutanku di pixiv, moribuden.  Setelah sempat beberapa kali menonton livestreaming gambarnya, aku baru tau kalo tools yang digunakan oleh moribuden itu hanya brush tool biasa namun sedikit dimodifikasi di bagian size dan opacity. Berhubung aku sering lihat artist-artist pixiv lainnya memiliki kemiripan pewarnaan seperti ini, aku mikir sepertinya beberapa artist Jepang emang suka hal-hal yang simpel dalam sebuah aplikasi. Sisanya emang skill yang bersangkutan, kek gitu.

Pas kucoba, seriusan enak banget! Dari segi waktu, teknik kek gini efektif banget kalo lagi kepepet tapi pengen hasilnya estetik. Cuman sayangnya, penyakit perfeksionisku suka kumat jadinya ngegambar dengan teknik ini pasti ujung-ujungnya kudu dirapihin sehalus mungkin. Oh iya, gambar ini lebih cocok kalo dikerjain di kanvas besar jadinya hasil kasarnya gak begitu tampak.



Kalo yang ini aku pelajari dari channel ibispaint langsung, yakni teknik watercolor ala ibispaint. Sejujurnya, teknik kek gini lumayan bagus dan gak kalah dengan tekniknya CSP. Cuman kalo disini, aku kudu belajar untuk menggunakan warna yang bener-bener cucok dan juga mengatur brush-nya agar hasilnya bisa lebih bagus lagi. Aku belum nyoba style ini lagi sekarang ini.


Yang ini adalah teknik pewarnaan yang lagi kupake sekarang, yaitu semi-painting. Kalo teknik yang ini, penggunaan layernya irit dan gak bikin berat aplikasi. Palingan yang bikin capek cuman dari pemilihan warna sama blending-nya aja. Kalo di ibispaint, ada tools yang bernama Pen (fade) yang memungkinkan untuk bisa nge-blending warna. Pake brush tools yang lain juga bisa, palingan atur aja opacity-nya jadi lebih rendah. Tapi kalo mau jujur, aplikasi Medibang lebih cocok dengan teknik ini karena hasil blending-nya lebih ciamik -- kalo menurutku pribadi.

Yah seperti itulah jadinya. Sebenernya ada sisi negatif ketika aku memiliki coloring style sebanyak ini, yakni aku dianggap gak konsisten dan karyaku jadi sulit dikenali orang lain. Ciri khasnya ilang gitu deh kira-kira. Tapi yah, apa salahnya belajar hal-hal baru? Pada kenyataannya, nanti juga balik lagi ke style yang dulu, tapi sudah di-upgrade karena telah ditambah dengan kemampuan baru. Jadi, jangan takut untuk belajar dan berimprovisasi.

Posting Komentar

0 Komentar