"Aldi, kamu nanti mau pergi kumpul tidak?"
"Kumpul?" celetuk Aldiana saat Surya menanyakan hal itu padanya. Memangnya ada kumpul apa pada hari ini, pikirnya.
"Oh, di grup chat ada yang ngajakin kumpul. Kukira kamu sudah lihat."
Gadis itu langsung mengecek grup chat khusus alumni itu. Benar saja, ada pengumuman dari salah satu seniornya bahwa akan ada pertemuan kecil di sebuah rumah makan. Pengumuman itu baru saja dikirim beberapa menit yang lalu, jadi wajar saja Aldiana baru mengetahuinya.
"Oh, baru yah.."
"Kukira kamu lebih tanggap yah, masa senior lebih duluan nyadar?" tanya Surya sembari memijit kepalanya. Aldiana langsung kesal mendengar pertanyaan itu dan memilih untuk bungkam. Menyadari juniornya tidak menanggapi lagi, Surya hanya menghela napas dan memangku dagunya.
"Kalo kamu kesana, bilang kalo aku ada kegiatan ya nanti."
"He, kenapa?" Aldiana langsung menoleh dan menatapnya dengan tatapan heran. Surya hanya mengangkat bahu dengan cueknya.
"Lagi malas. Nanti bilang yah ke pak seklur."
Aldiana hanya terdiam saat diberi pesan seperti itu. Sebenarnya Surya termasuk senior yang cukup rajin untuk ikut kumpul alumni kampus–kecuali saat Aldiana pertama kali datang karena dia sedang diklat–namun kali ini dia sengaja tidak ikut?
“Iya. Berarti bentar lagi yah acaranya, sepertinya aku harus mencari ojol dulu.” kata Aldiana sambil mengambil ponsel di sakunya. Namun saat Aldiana akan membuka aplikasinya…
“Yo, mau ikut kumpul nggak?” sapa Tirta mendadak dari balik pintu ruangan lurah. Aldiana langsung mengangguk cepat, sementara Surya terlihat malas-malasan. Tirta pun mulai bergumam.
“Kenapa? Ogah ketemu mantanmu kah?”
Mantan?, pikir Aldiana. Matanya mengarah ke Surya dan mendapati ekspresi Surya yang begitu suram. Terlihat kesan bahwa dia cukup tersinggung dengan celetukan itu. Sementara itu, Tirta hanya mengangguk pelan dan tidak takut dengan ekspresi itu.
“Ya sudah. Nanti saya bilang ke yang lain. Adek mau ikut sama siapa?” tanya Tirta pada Aldiana. Baru saja mau menjawab, Surya langsung menjawab pertanyaan Tirta.
“Aku yang antar dia.” ujarnya lugas. Tirta merespon dengan gestur membenarkan kacamatanya dan berdeham.
“Katanya gak mau datang, tapi nganterin adek junior ke tempat yang sama. Itu sama aja mau kesana lah?”
“Cih! Iya deh aku kesana! Bawel banget….” kata Surya dengan nada kesal dan beranjak keluar. Aldiana hanya bengong sementara Tirta menghela napas panjang.
“Haaaaah, sudah jadi lurah pun dia tetap begini yah….” celetuk Tirta heran. Sesaat dia menoleh ke arah Aldiana yang masih terdiam heran.
“Ah, kamu dengar itu yah. Ehm, yah…, itu jawaban dari pertanyaan yang pernah kamu tanyakan waktu itu.” kata Tirta sambil menggaruk kepalanya pelan. Aldiana hanya mengangguk cengo saat itu. Tidak disangka ternyata dia mendapatkan info baru hari ini.
~000~
0 Komentar